Mencegah Angka Negatif pada Inventory dengan SAP
Pada SAP Business One kita dapat mengatur apakah diperbolehkan dalam suatu transaksi menyebabkan persediaan bernilai negatif (dibawah nol).
Baca lebih




Kontrol inventaris yang tepat sangat penting untuk bisnis Anda. Anda harus yakin bahwa Anda memiliki stok item yang cukup, serta harus memiliki catatan inventaris yang diperbarui secara akurat. Salah satu masalah terbesar dalam suatu proses bisnis adalah ketika Anda memiliki inventaris negatif. Kondisi ini selalu dihindari oleh para pelaku bisnis. Tidak hanya menyebabkan hilangnya penjualan, inventaris negatif juga dapat menurunkan kepuasan pelanggan dan tingkat loyalitas mereka. Pelanggan Anda akan merasa kecewa ketika Anda tidak memiliki apa yang mereka cari.  

 

Untungnya, ada beberapa solusi untuk menghindari permasalahan inventaris negatif yaitu salah satu nya dengan menyempurnakan system operasional di toko Anda, serta memilih suatu teknologi yang tepat dalam mengelola tingkat persediaan stok ini salah satu nya SAP Business One. Pada SAP Business One kita dapat mengatur apakah diperbolehkan dalam suatu transaksi menyebabkan persediaan bernilai negatif (dibawah nol). Ketahui kemampuan Inventory Management lain pada SAP Business One pada artikel berikut Kemudahan Manajemen Inventory dengan SAP

 

Apa itu Negative Inventory?

 

Istilah inventaris negatif merupakan keadaan dimana jumlah persediaan barang kurang dari nol item. Hal Ini sering menjadi tanda bahwa suatu perusahaan memiliki sistem manajemen persediaan yang buruk. Terlalu banyak perusahaan menganggap bahkan permasalahan ini tidak dapat dihindari dan hanya memperbaikinya ketika menjadi masalah. SAP Business One dapat mencegah suatu transaksi yang menyebabkan adanya Negative Inventory ini.

 

Penyebab Negative Inventory?

 

Negative Inventory dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain terjadi ketika pengiriman barang telah direcord namun ternyata barang masi dalam tahap produksi, keterlambatan dalam proses produksi yang menyebabkan jumlah barang lebih sedikit dari yang dibutuhkan, serta Jika ada pesanan barang yang dibuat dari lokasi yang salah, itu bisa mengakibatkan catatan persediaan yang tidak akurat.

 

Bagaimana Negative Inventory Berimpacts  pada Business

 

Seberapa seriuskah impact dari negative inventory pada bisnis perusahaan? Dampak dari adanya negative inventory ini yaitu menyebabkan next order mengalami kesalahan atau bahkan tidak dapat terselesaikan. Pelanggan akan kesal ketika mereka melakukan pemesanan untuk barang yang tidak dalam persediaan. Hal Ini menunjukan bahwa mereka harus menunggu sampai persediaan ready kembali. Konsumen Anda tentu merasa dirugikan, dan akan mencari vendor lain agar bisa mendapatkan item dalam beberapa hari. Selain itu negative inventory juga menyebabkan permasalahan  disisi pencatatan dan akuntansi.

 

Atasi Negative Inventory dengan SAP Business One

 

Dengan SAP Business One , Anda dapat mengatur apakah di perbolehkan suatu transaksi menyebabkan persediaan menjadi negatif (dibawah nol). Pengaturan ini bisa Anda setting pada bagian Administration > System Initialization > Document Setting > Block Negative Inventory


 


Cek opsi ini apabila Anda tidak mengizinkan persediaan bernilai negatif. Pengaturan ini juga memiliki 3 pilihan opsi antara lain :

·        Company : SAP Buiness One memblock suatu transaksi yang menyebabkan terjadinya negative quantity dari seluruh gudang.

·        Warehouse : SAP Buiness One memblock suatu transaksi yang menyebabkan terjadinya negative quantity dari salah satu gudang.

·        Item Setting : SAP Buiness One memblock suatu transaksi yang menyebabkan terjadinya negative quantity di level perusahaan atau gudang tergantung pengaturan pada Item Master Data.

 

Sekian pembahasan mengenai Negative Inventory pada SAP Business One. SAP Business One tntu menjadi solusi bisnis yang tepat dapat mengelola inventory management Anda. Serta memimalisir adanya suatu kesalahan inventory management salah satunya yaitu negative inventory. Dapatkan pembahasan menarik lain seputar Inventory Management pada artikel artikel berikutnya. Stay Tune.